Kamis, 29 Desember 2011

Dinar


Pengertian Dinar
            Dinar adalah mata uang berupa koin yang terbuat dari emas murni (menurut World Islamic Trading Organization (WITO) kemurniannya mencapai 91,7%)[1] 22 karat dengan berat 4,25 gram. Menjelaskan tentang dinar tidak akan terlepas dengan dirham. Dirham adalah mata uang berupa koin yang  terbuat dari perak (menurut WITO kemurniannya mencapai 95%)[2] dengan berat 2,975 gram. Dinar Islam diterbitkan pertama kali pada masa khalifah Abdul Malik bin Marwan sedangkan Dirham Islam diterbitkan pada masa Khalifah Umar bin Khattab.

III. 3. ANALISIS
            Perjalanan Uang Emas dan Perak
Uang emas dan perak diperkenalkan Julius Caesar dari Romawi sekitar tahun 46 SM. Dibelahan dunia lainnya di Dunia Islamuang emas dan perak yang dikenal dengan Dinar dan Dirhamjuga digunakan sejak awal Islam. Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab (sekitar tahun 642 M) dicetaklah Dirham untuk pertama kalinya. Standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan menjadi 7 Dinar sama dengan 10 Dirham. Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di museum setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka diketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dnar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4,25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma. Selama 7 abad (dari abad 13 sampai 20), Dinar dan Dirham adalah mata uang yang palimg luas digunakan. Apabila ditambahkan dengan masa kejayaan Islam sebelumnya yaitu mulai dari awal kenabian Rasulullah SAW. (610 M)  maka secara keseluruhan Dinar dan Dirham adalah mata uang yang paling modern yang dipakai paling lama dalam sejarah umat manusia.[3]
           
            Perjalanan Uang Kertas
            Perjalan uang kertas yang penuh kegagalan, berikut adalah beberapa contoh :[4]
  1. Selepas terbunuhnya Louis XIV pada tahun 1715, Perancis bangkrut. Muncul-lah seorang penjudi, Jon Law, ia mencoba peruntugannya dengna menawarkan uang kertas sebagai alat tukar, sebagai pengganti emas  yang dianggapnya terlalu langka dan tidak elastic digunakan sebagai uang. Jon Law meyakinkan penguasa Perancis bahwa Perancis akan bangkit dari krisis bila menggunakan uang kertas. Usulannya diterima, lalu mulailah ia mendirikan sebuah bank bernama Banque Royale. Dari Banque Royale, Jon Law mampu mengeluarkan bank note (uang kertas, pen) sebesar 2,7 Milyar selama 2 tahun. Lalu Jon Law membuat Perusahaan Missisipi Company menguasai pasar saham yang selama 2 tahun sahamnya mencapai 5 Milyar. Maka terjadilah penggelembungan pasar (market bubble) yang akan meledak, dan benar saja tdak lama kemudian gelembung itu meledak dan menjatuhkan banyak korban.
  2. Di Amerika Serikat tahun 1775 ketika Conggress Amerika kebingungan mecari dana untuk membiayai perang, maka dicetaklah uang kertas yang disebut Continental. Uang tersebut dicetak sebanyak US$ 241 juta dan digunakan untuk membayar tentara dan membiayai perang. Namun, karena kertas tak ada nilainya maka uang-uang itu hanya digunakan sebagai wallpaper dinding barber shop, untuk pembalut luka dan digunakan sebagai pakaian parade.
  3. Kegagalan uang kertas pun pernah dialami oleh Jerman setelah berakhirnya Perang Dunia I. Karena tingginya tingkat inflasi dan tidak berharganya uang kertas saat itu, maka gaji pegawai dibayar dalam dua kali sehari disebabkan daya beli uang kertas pagi hari berbeda dengan daya beli uang pada sore hari.
4.      Kegagalan uang kertas di Indonesia-pun tidak kalah tragisnya, ketika dalam jangka waktu 5 tahun antara tahun 1960-1965 inflasi mencapai 650%, nilai rupiah anjlok dari angka Rp. 160,- per US$ menjadi Rp. 120.000,- per US$.



[1] M. Luthfi Hamidi, 2003, Jejak-Jejak Ekonomi Syariah, Jakarta, Senayan Abadi Publishing hal 381
[2] Ibid
[3]  Muhaimin Iqbal, 2007, mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham,Spiritual Learning Center, Depok, hal 18-20
[4] Ibid hal. 20-22

Tidak ada komentar:

Posting Komentar